Hello There, Thanks For Your Visit, Take A Look Around, Enjoy Your Life From Here!! See You!!

Ada Apa Di balik “Valentine’s Day”

0 comments
Jutaan orang bertukar kartu cinta, kado spesial, hingga pesan cinta sebagai simbol perayaan Valentine yang jatuh setiap 14 Februari. Mereka memaknai Valentine sebagai hari kasih sayang. , Bahkan tidak kurang Valentine’s day di jadikan ajang pesta seks oleh kaum muda yang merayakan…

Tapi, tahukah Anda darimana Hari Valentine berasal?
Hari Valentine (bahasa InggrisValentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cintayang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industry berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.

Sejarah Valentine’s Day

        Hari Valentine inipun telah dijadikan sebagai sebuah budaya di Negara-negara terutama bagian Barat. Sehingga Hari Valentine lebih sering diidentikan dengan dunia barat. Asal mula dari perayaan Valentine ini juga agak kurang jelas. Tetapi ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa sebenarnya Hari Valentine merupakan Hari yang dirayakan sebagai simbol kasih sayang ini bermula dari Festival Lupercalia yang berlangsung di jaman kerajaan Romawi, sekitar abad ke-3. Festival yang berlangsung setiap 13-18 Februari ini diawali dengan persembahan untuk dewi cinta Juno Februata.
Tepat pada 14 Februari, para pemuda akan mengundi nama-nama gadis dari dalam kotak kaca. Gadis yang terpilih akan menjadi pasangannya selama setahun untuk kesenangan dan objek hiburan.

Sehari kemudian, mereka akan meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan makhluk jahat. Saat itu, para pemuda akan melecut para gadis dengan kulit binatang. Mereka percaya lecutan itu akan meningkatkan kesuburan para gadis.
Festival itu tak jarang membuat banyak pasangan saling jatuh cinta, berpacaran, dan akhirnya menikah. Dalam perkembangannya, penguasa dan para tokoh agama setempat mengadopsi upacara ini dengan nuansa Kristiani seiring masuknya Kristen Katolik sebagai agama kerajaan.

Saat Romawi terlibat peperangan, efek festival itu membuat Kaisar Claudius II, yang berkuasa saat itu, kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat pasukan perangnya. Banyak pemuda yang berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya.
Atas kondisi itu, Claudius II akhirnya memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Kebijakan ini rupanya mendapat pertentangan dari salah satu pastor setempat bernama Valentine.

Konon, Claudius II pun murka melihat Valentine diam-diam tetap menikahkan pasangan yang jatuh cinta. Sang kaisar segera memerintahkan pengawal kerajaan untuk menangkap Valentine dan memenggalnya. Valentine meninggal tepat 14 Februari tahun 270 Masehi.

Demi mengenang perjuangan Santo Valentine, tokoh agama mengganti nama festival Lupercalia dengan festival Valentine. Dalam perkembangannya, 14 Februari menjadi momentum sakral bagi para pria untuk memilih gadis yang hendak dijadikan pasangan hidupnya.

Meski tak diketahui apakah legenda ini benar atau tidak, tapi ini adalah penjelasan yang tepat versi Kristen atas yang terjadi pada Lupercalia.
Di kehidupan modern, Valentine diabadikan sebagai hari kasih sayang. Di Amerika Serikat, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal oleh Esther A Howland pada 1847. Di Jepang, Valentine dianggap sebagai hari saat para wanita memberi permen cokelat untuk pria yang mereka senangi.

Bagaimana Dengan Indonesia???

Sementara di Indonesia, budaya semacam itu juga mulai menjamur terutama di kalangan anak muda. Banyak pusat perbelanjaan dan kafe yang menghias tempat mereka dengan warna pink. Cokelat dan kartu-kartu Valentine bertuliskan kata-kata cinta juga kian diminati, terutama di kota-kota besar.

Valentine Day`s merupakan hari kasih sayang dimana sebenernya Negara kita tidak pernah ada budaya untuk merayakannya. Valentine Day`s merupakan budaya dari luar yang berarti kita memberikan hadiah atau sesuatu yang istimewa buat seseorang yang kita sayang. Kenapa Negara kita hampir dari setiap anak muda merayakan dan mengikuti budaya yang memang bukan budaya dari Negara kita? Jawabannya ada di diri kita masing-masing. Mungkin memang baik ada hari dimana kita bisa ungkapkan rasa sayang kita kepada seseorang yaitu dihari Valentine Day`s yang berjatuh di tanggal 14 Febuari.
Tapi apakah Valentine Day`s sudah merupakan budaya kita saat ini? Ataukan sudah merupakan rutinitas tahunan bagi setiap kita? Khususnya bagi para remaja? Memang sulit untuk ditolak dan dipungkiri bahwa budaya luar lebih popular dari pada budaya lokal, memang budaya luar sangat mengikuti perkembangan jaman dan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Tapi bukan berarti budaya asing yang masuk kita lakukan sedangkan budaya kita sendiri kita lupakan? Mari kita Balance(Seimbang) terhadap budaya luar dan Budaya Lokal.


KESIMPULAN

Memberikan hadiah dihari Valentine dihari kasih sayang memang bagus dan romantis tentunya karena memberikannya memang pas dihari kasih sayang (Valentine Day`s) tapi lebih bagus lagi bukan hanya dihari valentine saja kita berika rasa sayang kita kepada seseorang yang kita sayang. Melainkan setiap waktu kita tunjukkan perhatian dan kasih sayang kita kepada seseorang yang kita sayang, Bahkan kita bisa merayakan Hari Valentine’s Day dengan Keluarga yaitu ayah, ibu,kakak, & adik..  Karena kasih sayang bukan hanya dihari Valentine saja. .

Tema : Manusia & Cinta Kasih

Sumber : Wikipedia.org
                Vivanews.com







0 comments:

Post a Comment

Mau Tukar Link? Copy/paste code HTML berikut ke blog anda